Carbon Dioxide [CO2]

Pemadam api gas asam karbonat.

Apa itu Carbon Dioxide atau gas CO2?

Carbon Dioxide cO2cO2 adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom Oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. (O=c=O)(O=c=O)

Karbon dioksida organik merupakan salah satu gas murni yang tersedia di alam semesta yang bisa didapat dengan cara distilasi udara. Sedangkan karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas.

Manusia sepanjang waktu bernafas dengan cara menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Berbeda dengan tumbuhan yang ketika melakukan proses fotosintesis, pada siang hari tumbuhan akan menyerap karbon dioksida untuk menghasilkan oksigen, sebaliknya pada malam hari tumbuhan akan menyerap oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida.

Karakter Sifat & Fisik

  • Unsur gas murni.

  • Tidak berwarna.

  • Tidak berbau.

  • Dingin.

  • Gas bertekanan tinggi.

Cara Kerja

Karbon dioksida bekerja dengan sangat efektif untuk memadamkan api dengan cara memutus unsur Oksigen sebagai salah satu unsur dalam mata rantai reaksi kimia. Selain bekerja dengan cara mengikat Oksigen, karbon dioksida juga akan mendinginkan bagian permukaan material yang terbakar.

Penggunaan CO2

Tabung pemadam api CO2 efektif digunakan untuk memadamkan kebakaran pada peralatan elektronik dan perangkat listrik yang bertegangan. Karena bentuk fisik CO2 berupa unsur gas murni, maka ia mampu menyebar, menembus celah tersempit hingga menggenangi lapisan udara disekitarnya, namun tanpa meninggalkan residu.

Hal ini juga efektif pada kebakaran Kelas B dalam ruangan kecil. Namun pengguna akan beresiko mengalami sesak nafas jika tabung pemadam api CO2 digunakan di dalam ruangan tertutup.

Working pressure tabung pemadam api CO2 memiliki tekanan kerja ±60 bar. Sehingga selang dan discharge nozzle yang digunakan tabung pemadam api CO2 dirancang khusus untuk memperlambat laju aliran keluaran gas dan mencegah masuknya udara.

PERINGATAN ! Saat gas CO2 dikeluarkan dari tabung alat pemadam api melalui selang, horn nozzle akan mengalami proses Kondensasi berupa Deposisi/Desublimasi fisika, sehingga horn nozzle menjadi sangat dingin dan seluruh permukaannya akan terlapisi kristal es/salju. Oleh sebab itu, saat mengoperasikan tabung pemadam api CO2, pengguna dilarang memegang horn nozzle.

Kalau kamu menemukan pengguna yang tidak terlatih ketika menggunakan alat pemadam api CO2 dengan cara memegang horn nozzle, maka hal yang terjadi adalah tangan pengguna tersebut akan melekat erat ke permukaan horn nozzle yang membeku tersebut.

Jika hal tersebut terjadi, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menghimbau ke pengguna tersebut untuk jangan panik dan jangan melakukan usaha apapun untuk melepas tangannya dari horn nozzle tersebut. Biarkan kristal es yang membeku tersebut mencair dengan sendirinya. Kalau usaha melepasnya dilakukan dengan cara paksa, hal tersebut dapat mencederai telapak tangan si pengguna dengan beresiko menjadikan kulitnya terkelupas.

Produk STARVVO® sendiri telah menggunakan komponen horn nozzle dengan bahan anti-beku sebagai upaya menghindari resiko cedera pada pengguna.

Keunggulan

  • Efektif untuk Kelas B & Elektrikal.

  • Tidak meninggalkan residu.

  • Memberi efek dingin pada permukaan material yang terbakar.

  • Bersifat non-konduktif, tidak menghantar arus listrik.

  • Bersifat non-abrasive, tidak menyebabkan karat dan keropos.

Kelemahan

  • Tidak efektif untuk kebakaran Kelas A, Kelas D dan Kelas F. Apabila digunakan untuk memadamkan kebakaran Kelas A, Kelas D dan Kelas F, kemungkinan besar api akan menyala kembali apabila api tidak padam dalam sekali penyemprotan dan/atau api masih bisa menyala kembali apabila sumber nyala api terus berkelanjutan.

  • Dapat menyebabkan resiko terganggunya pernafasan. Menurut Otoritas Keselamatan Maritim Australia, "Paparan berkepanjangan terhadap konsentrasi karbon dioksida yang sedang dapat menyebabkan asidosis dan efek-efek merugikan pada metabolisme kalsium fosforus yang menyebabkan peningkatan endapan kalsium pada jaringan lunak. Karbon dioksida beracun kepada jantung dan menyebabkan menurunnya gaya kontraktil. Pada konsentrasi 3% berdasarkan volume di udara, ia bersifat narkotik ringan dan menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, dan menyebabkan penurunan daya dengar. Pada konsentrasi sekitar 5% berdasarkan volume, ia menyebabkan stimulasi pusat pernapasan, pusing-pusing, kebingungan, dan kesulitan pernapasan yang diikuti sakit kepala dan sesak napas. Pada konsentrasi 8%, ia menyebabkan sakit kepala, keringatan, penglihatan buram, tremor, dan kehilangan kesadaran setelah paparan selama lima sampai sepuluh menit." Oleh karena bahaya kesehatan yang diasosiasikan dengan paparan karbon dioksida, Administrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Amerika Serikat menyatakan bahwa paparan rata-rata untuk orang dewasa yang sehat selama waktu kerja 8 jam sehari tidak boleh melebihi 5.000 ppm [0,5%]. Batas aman maksimum untuk balita, anak-anak, orang tua, dan individu dengan masalah kesehatan kardiopulmonari [jantung dan paru-paru] secara signifikan lebih kecil. Untuk paparan dalam jangka waktu pendek [di bawah 10 menit], batasan dari Institut Nasional untuk Kesehatan dan Keamanan Kerja Amerika Serikat [NIOSH] adalah 30.000 ppm [3%]. NIOSH juga menyatakan bahwa konsentrasi karbon dioksida yang melebihi 4% adalah langsung berbahaya bagi keselamatan jiwa dan kesehatan. Gambaran-gambaran ini berlaku untuk karbon dioksida murni. Dalam ruangan tertutup yang dipenuhi orang, konsentrasi karbondioksida akan mencapai tingkat yang lebih tinggi daripada konsentrasi di udara bebas. Konsentrasi yang lebih besar dari 1.000 ppm akan menyebabkan ketidaknyamanan terhadap 20% penghuni dan ketidaknyamanan ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi CO2. Ketidaknyamanan ini diakibatkan oleh gas-gas yang dikeluarkan sewaktu pernapasan dan keringatan manusia, bukan oleh CO2. Pada konsentrasi 2.000 ppm, mayoritas penghuni akan merasakan ketidaknyamanan yang signifikan dan banyak yang akan mual-mual dan sakit kepala. Konsentrasi CO2 antara 300 ppm sampai dengan 2.500 ppm digunakan sebagai indikator kualitas udara dalam ruangan.

Material Safety Datasheet

  • MSDS Carbon Dioxide CO2. 📎 File unduhan: 24.85 Kb [Download]


https://starvvo.com/docs/msds/MSDS%20CO2%20Carbon%20Dioxide%20-%20STARVVO%20Indonesia.pdf

Last updated